Jakarta – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, formasi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 akan diperbanyak untuk para lulusan baru atau fresh graduate. Hal ini menjadi salah satu bahasannya dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siang hari ini.
Anas mengatakan, langkah ini dilakukan dengan pertimbangan kuota fresh graduate yang dalam 3 tahun terakhir terbilang kurang. Adapun dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada hari ini, kuotanya hanya 20% dari keseluruhan formasi.
“Kemarin setelah bertemu Presiden (Jokowi), kami melaporkan bagaimana komposisi terkait rekrutmen ASN 2024, termasuk besarnya fresh graduate yang selama 3 tahun tidak mendapatkan tempat yang cukup,” kata Anas, saat ditemui di Aston Hotel TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2023).
Akan tetapi, ia belum dapat menyampaikan berapa besaran kuota yang diusulkannya untuk tahun depan. Anas mengatakan, pada seleksi tahun ini, formasi hanya disediakan hanya untuk sekitar 28.000 posisi.
“Kemarin cuma 28.000-an (posisi). Tentu kita usulkan, kita petakan nanti kita cek. Saya nggak berani mendahului Presiden (Jokowi) untuk kami petakan. Apakah jumlahnya 100 ribu atau 200 ribu nanti kita tunggu, ini sedang koordinasi cepat keputusan Presiden,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, pihaknya tengah melakukan pemetaan dalam rangka menyusun formula terbaik untuk penyusunan formasi CASN 2024. Paralel dengan itu, pihaknya juga menggodok besaran anggaran yang dibutuhkan untuk seleksi tahun depan.
“Kita sedang petakan. Saya akan ketemu Menteri Keuangan terkait itu termasuk anggaran keuangannya,” kata Anas.
“Kami sedang exercise anggarannya dan Presiden (Jokowi) meminta kami untuk menghitung. Jadi PPPK kita selesaikan, fresh graduate seperti apa petanya seperti apa jumlahnya berapa,” imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Anas sempat curhat kalau dirinya banjir protes keras dari para lulusan baru alias fresh graduate lantaran kursi CASN pada seleksi kali ini minim. Anas menjelaskan, tahun ini seleksi diprioritaskan untuk penataan non-ASN sehingga 80% formasi diberikan untuk honorer dan THK.
“Kami dapat komplain berat dari teman-teman fresh graduate. Karena dari total ini yang kita lakukan seleksi sekarang, 80% isinya honorer dan THK 2 karena ini sesuai mandat anggota dewan, honorer diminta beresin dulu. Hanya 20% yang fresh graduate,” katanya, di Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Menyangkut protes yang dilayangkan para fresh graduate ini, Anas mengusulkan agar seleksi CASN di 2024 nanti agar bisa ditingkatkan kuota untuk fresh graduate. Hal ini sejalan dengan sejumlah instansi yang mensyaratkan status fresh graduate maupun lulusan S1 dalam pemenuhan formasinya. Misalnya saja tenaga pendidik di desa-desa disyaratkan harus minimal S1 berdasarkan ketentuan UU.
“Oleh karena itu jika nanti disepakati anggota dewan di 2024, porsi fresh graduate akan ditambah lagi tanpa mengurangi hak untuk menyelesaikan honorer. Karena faktanya, banyak kabupaten/kota yang membutuhkan fresh graduate yang baru lulus, misalnya untuk tenaga akuntansi, keuangan,” jelasnya.